NARASI CINTA UNTUK SEMESTA BILAMANA TELAH USAI PANDEMI COVID MELANDA

 Holla gengsta.. Apa kabarnya nih? Sehat sehat yah di mana pun sedang berada. Kenalin nama gw Faiza. Lo bisa panggil Za, Fai atau Nau juga sabi sih, yang penting lo bahagia😁. Gw berasal dari Kota Lubuklinggau, salah satu kota yang ada di kawasan Sumatra Selatan. Mungkin lo selama ini cukup familiar dengan Provinsi Sumatra Selatan dengan ibu kotanya Kota Palembang. Nah kalau dengar Kata Palembang apa yang kalian pikirkan nih?. Pempek, AMPERA, Kerajaan Sriwijaya?. Betul banget Palembang memang terkenal dengan
 tempat-tempat bersejarah serta kuliner pempek nya yang mantep kali juga cuko yang bisa diseruput menghasilkan cita rasa yang khas dan nikmat. Wahhh jadi laper nih kalau bahas makanan. Boleh banget ambil ngemil, ambil snacknya sambil membaca blog gw yang visioner ini 😎. 
 Kalau lo mau main ke daerah gw, lo bisa menempuh waktu sekitar 7 jam dari Kota Palembang menggunakan mobil, jaraknya sekitar 294,7 Km. Lumayan jauh. Namun di sini bakal kebayar kok karena banyak destinasi wisata loh mulai dari Air Terjun Temam, Sungai Kasie, WATERVANG, Bukit Sulap, Sungai Malus, dan lain lain. Seru apalagi untuk foto foto terutama bagi kamu pencinta alam.
 Throwback masa sebelum pandemi nih gengsta. Gw mau cerita dikit, kalau lo main nih ke destinasi yang gw mention tadi sebelum pandemi, destinasi itu rame banget loh. Seneng banget bisa jeprat-jepret bareng keluarga dan teman teman tercinta. Berbeda banget dengan sekarang, sepi banget. Warung warung yang biasanya buka dan rame di pelataran tempat wisata itu kini nihil. Gw ngebayangin kasihan banget, gimana nasib mereka para pedagang, keluarganya, apalagi yang memang pekerjaan utamanya dari sana..

 Di saat pandemi ini, ekonomi benar-benar anjlok. Banyaknya usaha yang gulung tikar, warung warung, pedagang kecil yang kebingungan menaungkan diri kepada siapa, pun perusahaan besar yang mengalami kerugian masif. Tak hanya ranah ekonomi, pendidikan pun berubah dengan pesat. Kata daring menjadi tak asing sebab telah menjadi rutinitas sehari hari peajar pandemi. Kita beruntung loh gayz bisa berkesempatan di pagi hari untuk zoom meeting, nengok tugas di classroom, tapi gw pribadi akui lumayan berat memang apalagi pas awal pandemi. Beuhhh.. Daring kan hal baru, wajar sih banyak pelajar yang mengeluh. 

 Namun kalau mengeluh terus tidak akan menyelesaikan masalah justru akan semakin terpuruk dengan kondisi yang ada. Bayangin nih ya dilansir dari Tribunnews hanya sekitar 30% anak di Indonesia yang punya bisa mengikuti daring secara interaktif. Yang lainnya terkendala aksesibilitas internet, dan kondisi daerah yang belum memungkinkan. 
 
Pandemi adalah persoalan yang memerlukan jawaban. Soal itu netral, jawaban yang akan menentukan nilai. Kita anak muda jangan cuma pasif. Inilah kesempatan berkontribusi untuk negeri. Pandemi bukan alasan untuk bermalas malasan. Ukir prestasi banggakan negeri.  
  sumber foto : canva
 Namun pandemi ini tak serta merta berdampak negatif. Bukan toxic positivity yah. Namun perihal dampak tentu ada banyak perubahan yng kita rasakan. Perubahan pola perilaku, habits, dan kemampuan time management yang memang harus diasah, kemampuan adaptasi, belajar hal baru. Kebiasaan mencuci tangan yang selama ini menjadi hal yang tak semua orang lakukan sekarang menjadi sebuah hal wajib yangharam bila tidak dilakukan. Kebersihan diutamakan, kewaspadaan ditingkatkan.

 Selain itu adapula dampak baik bagi lingkungan. Ternyata pandemi ini pun memberikan perubahan cukup besar pada lingkungan. Dilansir dari  website CNN Indonesia di China misalkan tingkat emisi berkurang sekitar 25% dan kualitas udara baik naik 11,4%. Dikutip dari Climate Columbia emisi CO2 di tingkat global turun 8 persen atau turun 2,4 miliar ton. Memang angka itu melampaui tingkat penurunan yang tercatat pada tahun 2009. Contoh pula di Amerika serikat dan Eropa terjadi penurunan sekitar 12%, Prancis sekitar 15%, dan Inggris sekitar 13%.
sumber foto : canva
 
 Pandemi mengurangi polusi udara karena sedikitnya manusia yang menggunakan transportasi untuk mobilitasnya, sebab mau tak mau kita harus di rumah. 

Sterilitas makanan pun juga meningkat sebab kita dituntut untuk memilih makanan serta kandungan gizi yang memadai untuk meningkatkan imunitas. Tentunya tak berhenti saat pandemi saja kita harapkan dampak baik ini terus terjadi. Untuk seterusnya pastinya harapan lebih baik menjadi intensi.

 Sedih itu wajar sebab begitu banyak rencana yang menjadi wacana, tetapi berlarut-larut bukan pula pilihan yang apik untuk dijadikan afirmasi kehidupan yang berkelanjutan. Kita pasti bisa bangkit ✊

 Ku utarakan narasi ini sebagai bentuk kontribusi sebagai mudi negeri. Harapan ku setelah usai pandemi ini melanda bumi ialah

1. Manusia lebih mampu meregulasi dirinya 
Regulasi diri adalah suatu kemampuan untuk mengatur diri disertai komitmen untuk mencapai suatu tujuan. Meregulasi diri saat pandemi merupakan suatu tuntutan nyata. Saat pandemi terjadi, semua orang tak siap, kemampuan adaptasi kita sangat dibutuhkan. Secara sadar kita melakukan regulasi diri. Gw harap ke depannya manusia akan lebih mampu untuk meregulasi dirinya sebab pada akhirnya kita memang tak bisa bergantung pada manusia siapapun, maka mandiri dan regulasi diri harus terus diperpanjang hingga kita merdeka dari pandemi COVID-19 ini.

2. Menafikan paham egosentris
Dengan pandemi ini.Sifat egois kitap diredam. Keinginan keluar rumah karena suntuk, hanya menjadi wacana ketika alur pikiran kita melakukan reka pratindak bagaimanakah konsekuensi yang akan terjadi bila kita tetap pergi?. Gw berharap ini terus dipertahankan usai pandemi. Mengapa? Sebab menafikan ego memikirkan nasib makhluk lain adalah prinsip manusia yang memudar disebabkan kerakusan dan egosentris. Dengan memikirkan nasib orang lain, bersimpati terutama berempati kita menjadi manusia seutuhnya dan dunia pun akan tersenyum kepada kita. Yakinlah the attract of goodness. Kebaikan adalah magnet. Perlakukan orang lan sebagaimana kamu ingin diperlakukan 

3. Pertahankan pola baik yang telah tercipta
Pola kebiasaan salah satunya olahraga, makan makanan sehat. Pola perilaku contohnya habits mencuci tangan serta menjaga sterilitas sesuatu benda. Keep it gayz

4. Teruslah berprestasi, kreatif, inofatif pul kontributf
 Negeri ini pada dasarnya tak kekurangan sumber daya manusia. Negeri ini hanya kurang pengolahan pula pemberdayaan yang intensif. Namun pemerintah kita telah berusaha dan menyediakan fasilitas. Tugas kita sebagai individu meningkatkan kredibilitas, memaksimalkan potensi agar mampu memberi kontribusi untuk memperkokoh atap negeri sebab kawula muda adalah pondasi.

 Teruslah berkreasi, berinovasi biarkan rintangan, hambatan menjadi sebuah batu loncatan agar melatih diri kita supaya paham makna sukses. Tidak ada yang instan. Bahkan mie instan pun perlu direbus bukan?. 
Sumber foto : canva
 Yuk dipertahankan habits baik nya ,terus optimis yah. Gw juga mau ngucapin makasih banyak buat UNPAR sebagai pihak penyelenggara, panitia, juga teman teman semuanya yang telah bersedia meluangkan waktu untuk baca blog kali ini. Have a nice Day everyone. Sekian dari gw... See u next time, BYE...❤️ website UNPAR (jangan lupa mampir) 
#BlogUnparHarapan

Komentar

Postingan Populer