BAGI YANG BAPERAN

" Loh baperan amat sih, nggak bisa diajak bercanda?! ".. Kenapa manusia baperan,karena kita punya perasaan. Yah lagi lagi yang berlebihan itu nggak pernah baik, tetapi perlu diperhatikan cara kita memandang sesuatu tersebut. 

 Semua orang diciptakan berbeda. Ada tipe a, b, c, dan seterusnya, nggak bisa disamakan. Seperti selera humor teman teman kita di sekolah, ada yang mudah ketawa, ada yang mudah nangis, ada yang sulit dibuat ketawa😅. Itulah tipe tipe manusia, kita nggak bisa memaksakan segalanya sesuatu hanya sesuai dengan kehendak kita. 

 Seperti masalah, dia akan selalu ada, dia akan menghampiri siapapun baik orang itu mau atau tidak, tetapi bagaimana sikap kita terhadap masalah itu sendiri adalah urusan pribadi setiap orang. Itu masalah perspektif.

 Terkadang kita bersimpati, tetapi lupa berempati. Terkadang kita merasa kasihan ke orang lain hanya sekadar soal rasa, kita lupa untuk memosisikan diri sebagaimana yang orang lain alami. Itu beda simpati dan empati. 

 Kita harus bisa membaca situasi setiap orang, tingkat kebaperan, humor, siapapun itu. Cara amannya, kita harus berhati hati ketika bercanda, ketika menasihati, ketika memberi saran ke orang lain. 

 Dan perlu diperhatikan pula diri ini , jangan jangan kita yang selama ini melabeli orang "baperan", selamat ini sudah bermain di luar area batas wajar. 

 Dan jangan salah orang yang kita anggap selama ini cheerful, asyik, energetic, nggak baperan, dan nggak mudah tersinggung , kita bisa memperlakukan dengan terserah. Mereka sangat berperasaan, terkadang mereka menyembunyikan rasa sakit, untuk tidak membuat orang lain kecewa terhadap dirinya yang tak lagi ceria. 

 Berat nggak tuh? Namun perlu diingat pula kita juga perlu menyiapkan resiliensi diri agar tetap teguh ketika dibercandakan oleh teman teman dan nggak "baperan"

 Intinya mengerti hakikat bercanda, dan baperan
 
 

 

Komentar

Postingan Populer