KECELAKAAN DAN PEMBELAJARAN

 Hari ini adalah hari yang cukup mengesankan bagiku. Aku tak terlalu pandai mengemudi motor. Mengemudikan motor saat menuju ke SMA ku. Untuk sebuah tujuan yaitu tes peminatan. 

 Ketika sampai di sekolah, di depan gerbang sekolah. Ada segerombolan anak OSIS yang siap menunggu. Mereka mengatakan memarkirkan motor bukan di sini tapi di situ. 
Aku tak tahu di mana, ada seorang yang menunjukkan ku tempatnya. 

 Aku memang tidak cukup bersemangat hari tu karena waktu tidurku yang tak memenuhi kecukupanku, singkat cerita saat berbelok dari gerbang, aku terjatuh

 Alhamdulillah ada teman teman OSIS yang membantu. Membantu memarkirkan motorku, alhamdulillah tsumma alhamdulillah.
 
 Aku jadi bingung, takut, sedih, dan sedikit malu. Itu manusiawi menurutku. Aku menjadi bingung ketika semua ini Ia takdirkan pada hambaNya ini. Ketika aku mengolah kembali hati maka aku dapat menghikmahi.

 Malu? Tidak terlalu saat di situ. Alhamdulillah karena illahku menguji ku. Di saat itu aku langsung berpikir ujian mu tak sebesar para umat terdahulu. Bayangkan duhai diri, bagaimanakah Rasullulah di Thaif menahan perih? 

 Bagimana ketika beliau dikatakan majnun dan dilempari batu. Bagaimana beliau tidak malu? Namun dunia ini bukan merupakan akhir dari beliau, maka keridhanNya lah yang diimbau. 

 Tak penting seberapa banyak makhluk yang membenci beliau, beliau hanya ingin Allah tidak murka saja. 

 Saat itu aku paham bagaimana sulitnya perjuangan beliau. Pilu luka penuh derita yang dijalani setiap harinya. Tak sebanding dengan ku yang terjatuh dari motor tanpa luka

 Bahkan terlintas pertanyaan di benakku, kenapa harus hari itu. Hari di mana seharusnya aku memerhatikan tes peminatanku? Kemudian terhujamlah nasihat dari ibuku, bagaimana misalkan hari lain dan bahkan kamu tak bisa mengikuti tes itu? Kamu luka luka, dan tersungkur batu? Seharusnya kamu bsrsyukur masih banyak orang yang siap menolong mu

 Bayangkan Rasulullah ketika menyampaikan kebenaran tapi malah dihiraukan. Ketika ingin menolong umat malah diacuhkan bahkan dicampakkan, lalu siapa aku? 

 Di saat itu aku tersadar, pulangnya aku bercerita kepada 3 orang sahabatku dan pastinya Ibuku. 


 Ini adalah pembelajaran yang berarti, semua orang punya cobaan bahkan patah kaki. Dan yang paling aku hikmahi adalah alangkah sulitnya perjuangan para nabi dan Rasullulah, sangat pantas bila mereka semua dihadiahi JannahNya
Thank Allah :) 
 

Komentar

Postingan Populer