Ridha bil Qadha

 Halo Sob apa kabs? May Allah bless all of us. Teman teman sering nggak sih mendapati diri sendiri sering menggerutu terhadap masa lalu sampai lupa ada masa kini yang harus dinikmati? Sampe merasa kesal dengan pengalaman A, B, C yang pernah dijejaki.

 Andaikan aku kayak si dia hidupnya serba ada, andaikan aku kayak si dia semuanya serba bisa. Andai andai andai. Hmm salah nggak sih?
 Hehehe, siapa yang sering begitu? Pasti nggak nyaman deh kalau kita terus terusan membandingkan diri kita dengan orang lain.
 
 Terkadang kita bahkan melupakan potensi yang kita miliki tapi sibuk dengan pencapaian orang lain. Bahkan orang itu sudah banyak mengukir pencapaian dan kita hanya stuck di ambang kekaguman.

 Nah daripada kita sibuk menggerutui takdir yuk bareng bareng benahi pola pikir kita. 

 Masa lalu tidak bisa diubah tapi masa kini akan segera menjadi masa lalu. Kita lahir dari background yang berbeda tidak bisa kita pukul sama rata semua lencapain kita dengan orang lain bukan? Masa sih kita nggak fair dengan diri sendiri 🤔. Ubah yuk cara berpikir pragmatis gitu. 

 Sadari lah semua orang lahir dengan bakat yang Tuhan telah karuniakan. 
🐄:" tapi aku nggak punya loh" 
🐑: " hmmm.. Apa bener? Masa sih ndak punya satu pun? Mungkin kamu belum gali potensi mu lebih dalem lagi. Pasti ada lah.. Nggak mungkin...". 

 Hahaha, bener tuh kata si domba gemoy, nggak ada manusia yang nggak punya kelebihan. Pasti ada. Nggak harus serta merta menjadi"paling" kok. Hanya perlu menyadari dan bagaimana dapat memaksimalkan nya. Sehingga dapat bermanfaat. 

  Oh ya btw kita harus punya banget yang namanya growth mindset lohh. Agar kita tidak stuck pada bayangan kegagalan. Atau bayang bayang nggak mau gerak hanya karena merasa diri sudah tertinggal. 

 Teman teman ada yang merasa tertinggal? Yah kejar biar nggak terlalu jauh. Yok bisa yok💪. 

 Balik lagi ke growth mindset, dengan growth mindset kita bakal lihat kesuksesan orang lain bukan sebagai media iri dengki tapi sebagai motivasi. Kalau kita sibuk iri dengan pencapaian orang lain berarti kita masih punya fixed mindset. Coba yuk hijrah dari ruang lingkup pemikiran fixed mindset tersebut. 

 Dengan growth mindset kamu bakal ridha bil Qadha. Kamu akan yakin bahwa setiap takdir Tuhan adalah yang terbaik. Namun bukan berarti terlena dan tidak mau berubah karena alasan sudah takdir. Karena takdir itu kausalitas ada hubungan sebab akibat. 

Kita harus tawakal, berserah diri ke Allah. Sebab Allah itu tergantung prasangka hamba Nya kepada Nya loh. Jangan buruk sangka. Yang kita kira itu baik belum tentu baik loh dan yang buruk tidak sepenuhnya buruk. Kalau kata Imam Hasan Al Bashri 

ابن آدم إنما أنت أيام كلما ذهب يوم ذهب بعضك

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.”

 Maksudnya bagaimana tuh? Iya jadi jangan mengira kita diberi nasib buruk padahal kita belum menjalani hingga selesai. Hidup itu kayak buku kamu nggak tahu bagaimana akhirnya hingga kamu menyelesaikannya. 

 Jadi Ridha lah dengan keputusanNya hanya Dia yang berhak kita percaya, tiada yang lain. Kalau kamu bertawakal Allah belah lautan untuk mu, kalau kamu bertawakal api pun tak sanggup membakar mu, kalau kamu bertawakal semuanya menjadi mungkin. Maka berserah lah karena kita terlalu lemah untuk menjalani kehidupan ini sendirian. 

 Teruslah ridha dan berusaha berikhtiar agar Allah bimbing kita ke jalur terbaik. Ikhlas dan perbaiki bila ada yang kurang. Terus berjuang. Berjuanglah bukan untuk dikenang tapi sebagai penunaian terhadap amanah yang Ia telah karuniakan. 

 Dulu aku ingin sukses sekarang aku ingin bermanfaat. 
Semangat 🥰

 



Komentar

Postingan Populer