Dear Za.. Menjejaki Lembah & Memutar Tengkuk

Untuk mu yang sedang jatuh...

Untuk mu yang sedang jatuh sedalam - dalamnya...

Untuk mu yang sedang jatuh sejauh-jauhnya...

Untuk mu yang sedang kehilangan semuanya..

Ketika diri ini bertanya
Inikah akhir dari segalanya? 
Bisakah diri ku menyelesaikannya?
Kapan berakhirnya masa masa yang demikian?
Hanya satu pesan yang mampu untuk ku katakan: nikmati saja, tapi jangan lupa lihat gizinya.

Kesedihan itu pasti, tidak ada yang tidak sedih.
Menangis, lelah, dan gelap adalah perjalanan yang harus kita tempuh sebab inilah yang dinamakan dunia. 

Terkadang kepada Tuhan pun kita menjadi takut untuk kembali berharap. Kita takut semua mimpi yang telah kita ajukan dalam lampiran doa, tak terkabul sesuai kehendak diri kita. Bagaimana bila doa yang dikabulkan sesuai kehendak Tuhan? 

Kembali aku melihat dari kegelapan, cahaya yang ada tampaknya hanya muslihat belaka. Ketika aku merasa dunia adalah milikku dan saat itulah diriku hancur sehancur-hancurnya.

Saat ku memutar tengkuk, ku lihat setan-setan berbaris menghasutku. Mencoba mereka mengasingkan Tuhan dalam pemikiranku. Jatuh bangun aku menepisnya. 

Tak mudah berkelana dalam kesedihan, tak mudah untuk menerima begitu saja. Kau sudah melalui beberapa masalah tetapi tak pernah sesulit ini. Ketika merasa demikian, yakinlah kau naik level

La yukallifullahu nafsan illa wus’aha.

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

Banyak yang lebih berat ujiannya dibanding diri mu tetapi bukan berarti kau tidak pantas untuk bersedih. Bersedihlah sewajarnya saja. 

Ketika kau tidak mampu lagi melihat cahaya, masak tunggulah sebentar. Tuhan sedang menyiapkan lentera untuk mu. 

Kasih dan sayang Tuhan kepada mu tidak akan pernah memudar meskipun engkau pembangkang elite. 

Dia menuntunmu untuk bersabar dan menyiapkan yang terbaik. Cobalah berpikir, tentu ada pembelajaran yang teramat indah bila kau menenangkan pemikiran terlebih dahulu.

Tuhan telah menakar kadar ujian mu. Ini bukan ujian sekolah yang seolah menyamaratakan semua pemahaman siswa. Namun ini ujian hidup, yang kau telah dijamin mampu melaluinya dan pula engkau dibantu menghadapinya.

Badai pasti berlalu dan tentu di penghujung kau akan melihat pelangi. Bukan tentang berpikir positif yang tak menyelesaikan masalah. Namun tentang bersangka baik kepada zat yang Mahabaik. Dan tentu kelak pastilah hanya kebaikan yang kau peroleh.

Ù…َا ÙˆَدَّعَÙƒَ رَبُّÙƒَ ÙˆَÙ…َا Ù‚َÙ„ٰÙ‰ۗ

"Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu"

Tuhan melihat segalanya. Tak usah mengajari-Nya. Kau anak bawang yang selalu dituntun pula banyak tuntutan, berdiamlah sejenak dan yakinlah. Allah akan mengaruniakan hadiah terbaik bagimu. Bersabar lah.

Belajarlah terus menerus, evaluasi dan jadilah lebih baik. Pendewasaan itu sulit tetapi inilah yang menempah mu menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Terkadang saat kita berada di kegelapan, kita menganggap semua kebaikan kita sia sia. Padahal kebaikan itu adalah tabungan diri sendiri yang akan dibayar kontan ataupun berupa amal. Jadi kesia-siaan yang mana yang sedang kita bicarakan?

Saat sedang dihujam badai masalah. Ingatlah mendengar cerita berbeda dengan mengalaminya secara langsung. 

Ketika rencana mu dan rencana- Nya tak bertemu. Ingatlah rencana mu adalah bagian dari rencana-Nya, berbaik sangkalah. Kau sedang dibentuk dan jangan pula mengira ini yang terakhir

Siapkan diri untuk ujian yang lebih besar dan jangan lupa memohonlah kepada Nya agar mengaruniakan kepada mu rasa cukup dan ikhlas untuk mengarungi lautan kepedihan.

Kelak kau akan paham rancangan takdir mu adalah yang terbaik. Dan kebijaksanaan untuk melewatinya adalah keindahan yang tak kalah indahnya. Kau akan diarahkan kepada hal-hal terbaik bagi Allah untuk diri mu. Dialah zat yang MahaKuasa, Mahabijaksana.

Semangat, barakallah 🥰.




Komentar

Postingan Populer