Midnight Rain
Rasanya kita perlu bersyukur. Hai sudah lama tak bersua melalui bait-bait suara yang ku konversikan melalui kata-kata. Kepada semuanya, selamat datang (kembali). Beberapa bulan terakhir, aku merasa jauh. Jauh dari diri ku sendiri. Terlalu mengabaikan sinyal-sinyal yang diberikan. Terlampau jauh berlari, tapi lupa bahwa boleh jadi salah direksi. Sejatinya aku tidak terlalu mencintai keramaian. Di setiap sudut waktu, amigdala ku sering mengusik, mempertanyakan kapan lagi waktu sendiri. Katanya, dia menunggu hal itu. Nyatanya tubuh tak mendengarkannya. Tubuh terus menggelora dan lupa bahwa istirahat adalah bagian dari haknya. Di bawah langit yang biru pekat, aku memandang bulan yang tampak separuh. Aku bertanya, "Bulan, bagaimana bila esok tiba dan aku masih berdiri di tempat yang sama dan masa depan tetap menjadi teka-teki yang tak terpecahkan." Aku merenung tapi bulan berangsur menghilang. Rintik pun jatuh, jatuh berangsur dan tibalah hujan mendarat di bawah semi ufuk purnama...